body#layout .outer-wrapper {width:970px} body#layout .content-wrapper {width:970px} body#layout #header {width:300px;float:left;margin-top:30px} body#layout #header2 {width:500px;float:right} body#layout .main-wrapper {width:550px} body#layout .sidebar-wrapper,.sidebar1-wrapper {width:300px;float:right} body#layout #footer {width:970px} .footer {width:215px;float:left} body#layout ul {display: none}

Hello

Ads 468x60px

Social Icons

h

Popular Posts

Featured Posts

RSS

Dibalik Hujan

15 Maret, hari memasuki separuh waktunya ,mendekati bulan yang siap mengganti matahari.Namun kini sang matahari tertutup sinarnya oleh embun hujan yang kian deras hingga membuat diriku dan kedua temanku yang absurd menjadi galau ingin segera berada di dekapan sang mama,sepertinya begitu namun tidak untukku.Berbincang bincang melewati waktu seperti remaja pada umumnya .Lain hanya dengan diriku,diriku lebih senang bermain game ,namun hampir semua game sudah aku tamatkan hingga kuputuskan menulis cerita ini sembari menunggu kapan hujan ini reda ? Seutas harapan dan doa melintas dalam benakku,secuil rasa putus asa ku abaikan . Lelah setengah hari menuntut ilmu 6 hari dalam seminggu. Namun hari ini adalah puncak dalam 6 hari itu , ya hari ini adalah hari Sabtu. Tiba tiba saja pena ini terhenti di atas tinta putih ,temanku rupanya membaca cerita ini lalu dia berkata ,”Kamu mempunyai bakat menulis yang hebat “ tersentak hatiku mendengarnya .Aku tersenyum karena ada yang menghargai tulisan ini,walaupun aku rasa masih banyak penempatan kata yang kurang tepat .Sembari tinta ini tertuang,sembari ku mendengar lantunan melody nan indah seperti penyanyi geraja .Hingga temanku memutuskan untuk pulang meninggalkan tempat ini walaupun hujan masih mengguyur sekolah dan seketika itu pula temanku juga ikut bersamanya meninggalkanku sendiri di bangku kosong ini tanpa teman.Lalu kuberjalan menyusuri lorong menatap langit yang tak disinari cahaya matahari.Akankah hari ini akan cepat berlalu melewatiku begitu saja ? Hmm sepertinya tidak , aku tidak akan berpangku tangan.Aku harus bergegas pulang meninggalkan bangku ini sebelum hari menelanku sepenuhnya. Namun apa daya,aku tak dapat melawan hujan.Diriku rentan dengan hujan ,ya aku akan sakit namun tidak saat itu juga.Satu hingga dua hari ke depan setelah terguyur hujan.Padahal esok lusa seluruh ragaku harus bertempur dengan sepenuh jiwa demi orang orang yang telah membuatku bahagia.Tapi aku akan terus menunggu hingga langit tak meneteskan air mata lagi.Air mata yang membawa berkah maupun cobaan bagi setiap makhluk Tuhan yang bernyawa.Ku lihat waktu telah menunjukkan 14.30. Rupanya diriku sudah menghabiskan waktu untuk ini selama satu setengah jam.Waktu yang tidak singkat,lalu aku mencoba berjalan mengamati alam. Apa yang akan terjadi selanjutnya ?Kemudian tiba tiba panggilan alam memanggilku dengan singkat,padat ,jelas yang membuatku memberhentikan pena ini “PulangNak “ ,suatu panggilan alam yang singkat dari mamahku melalui message .Tidak seperti biasanya mamahku memanggilku pulang.Lalu ku membereskan semua barang barangku ,menutup lembar cerita ini. Berhubung langit sudah tak meneteskan air matanya,maka tibalah waktu untuk diriku Akuu Pulaang ^_^ Selesai Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca cerpen “Dibalik hujan” Saran dan kritik sangat kami butuhkan Muhammad Nurul Fajri

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar